Biznet juga memimpin di wilayah tersebut dalam penggunaan Wi-Fi 5 GHz, pada 29% sampel. MyRepublic mengekor dengan kecepatan unduh 37,60 Mbps dan unggah 23,84 Mbps, sehingga tampak berbeda dari Telkom dan First Media.
Biznet memimpin di wilayah Jawa Barat dalam kecepatan unduh fixed broadband melalui Wi-Fi
Sebagai wilayah terpadat di Indonesia, Jawa Barat memiliki lebih banyak penyedia yang memenuhi ambang batas statistik minimal untuk dimasukkan dalam analisis kami. Biznet sekali lagi menjadi penyedia tercepat yang menggunakan Wi-Fi, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat daripada di wilayah cakupan lainnya, pada 36,18 Mbps untuk median unduh dan 35,76 Mbps untuk kecepatan unggah. MyRepublic menjadi operator diurutan kedua untuk kecepatan unduh, mencatat 29,57 Mbps, diikuti oleh Telkom, StarNet, dan First Media.
Para penyedia jaringan di Jawa Barat umumnya meraih kecepatan yang lebih lambat daripada di daerah lain, dan distribusi sampel Wi-Fi antara 2,4 GHz dan 5 GHz juga condong lebih jauh ke arah 2,4 GHz daripada di tempat lain, di mana First Media, Telkom, dan StarNet semuanya merekam sekitar 85% sampel pada 2,4 GHz.
MyRepublic memimpin di wilayah Jawa Tengah dalam kecepatan unduh fixed broadband melalui Wi-Fi
Di Jawa Tengah, berbedar dari sebagian besar wilayah Indonesia lainnya, MyRepublic mengungguli Biznet pada median kecepatan unduh Wi-Fi, mencapai 29,11 Mbps selama K3-K4 2021. Biznet menyusul dengan kecepatan unggah 25,85 Mbps, namun sekaligus mencatat kecepatan unggah tercepat 18,95 Mbps. Telkom menyusul dengan kecepatan unduh 16,39 Mbps, sedangkan PT Global Media Data Prima jauh tertinggal dari wilayah lainnya dengan median kecepatan unduh 3,81 Mbps. Penyedia ini juga mencatat proporsi terendah sampel Wi-Fi menggunakan 5 GHz, hanya 5%.
Biznet memimpin di wilayah Jawa Timur dalam kecepatan unduh fixed broadband melalui Wi-Fi
Jawa Timur kembali hadir untuk Biznet sebagai penyedia dengan performa tercepat melalui Wi-Fi, dengan median kecepatan unduh 33,11 Mbps dan kecepatan unggah 29,34 Mbps. Selanjutnya diikuti oleh MyRepublic dalam hal kecepatan unduh dengan 27,75 Mbps. Telkom dan First Media berada diurutan berikutnya dengan kecepatan unduh masing-masing 15,68 Mbps dan 14,39 Mbps, sementara kecepatan unggah mereka tertinggal jauh di belakang saingan-saingan mereka.
Distribusi Wi-Fi menunjukkan hal yang senada, dimana Telkom dan First Media mencetak persentase sampel terendah pada 5 GHz, masing-masing sebesar 16% dan 14%.
MTM Bali memimpin di wilayah Bali dalam kecepatan unduh fixed broadband melalui Wi-Fi
Bali merupakan wilayah yang paling kompetitif pada analisis ini dalam hal kecepatan tertinggi diantara para penyedia, dengan tiga penyedia semuanya merekam median kecepatan unduh dan unggah serupa yang mendekati 40 Mbps. Kami tidak dapat menyatakan pemenang statistik berdasarkan median kecepatan unduh Wi-Fi, dengan kecepatan unduh MTM Bali dan GlobalXtreme dalam kisaran yang sama, meskipun kecepatan unggah GlobalXtreme terbukti lebih cepat.
GlobalXtreme juga mencatat persentase tertinggi dari sampel Wi-Fi 5 GHz, pada 35% dari total, jauh melampaui persaingan, dengan para operator yang lain mencapai 20% atau kurang.
Prospek fixed broadband di Indonesia
Penetrasi fixed broadband dalam lingkup rumah tangga di Indonesia tetap rendah, di bawah 20% menurut sebagian besar perkiraan. Internet seluler tetap menjadi teknologi akses yang dominan di pasar, tetapi peralihan ke opsi bekerja dan belajar di rumah sebagai akibat dari pandemi COVID-19 telah mendorong lebih banyak rumah tangga untuk berlangganan layanan fixed broadband. Persaingan semakin meningkat di pasar, dimana para pemain yang lebih kecil seperti Biznet dan MyRepublic aktif meluncurkan jaringan dan menargetkan keuntungan dari Telkom, yang masih mempertahankan pangsa pasar mayoritas koneksi broadband. Berita yang muncul baru-baru ini yang menyatakan bahwa Axiata Group dan anak perusahaannya di Indonesia, XL Axiata, telah menandatangani perjanjian yang tidak mengikat untuk mengakuisisi mayoritas saham penyedia broadband Indonesia, LinkNet, menjadi bukti lebih lanjut bahwa para penyedia melihat adanya peluang besar untuk pertumbuhan. Kami berharap hal ini akan membantu mempercepat peluncuran jaringan dan penyediaan layanan broadband bundel yang lebih canggih di pasar, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan kecepatan fixed broadband Indonesia, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk yang diulas pada artikel ini.
Semoga artikel ini membantu anda lebih memahami jaringan internet. Jangan sungkan tinggalkan komentar di bawah jika anda memiliki pertanyaan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Sumber : https://www.ookla.com/articles/indonesia-fixed-broadband-network-performance-q3-q4-2021-2